Pilot melakukan manuver dramatis di menit-menit terakhir untuk mendaratkan pesawat A319 di landasan pacu yang sempit di Bandara Internasional Paro (PBH) Bhutan. Penumpang yang tegang akhirnya bisa bernapas lega ketika pesawat akhirnya mendarat dengan selamat. Pendaratan sulit ini merupakan pemandangan biasa di bandara yang terkenal dengan kesulitan mendaratnya.
Bandara Paro memang terkenal sebagai salah satu bandara paling sulit untuk pendaratan pesawat di dunia. Pilot harus memiliki keterampilan, pengetahuan teknis, dan keberanian yang tinggi untuk bisa mendarat dengan aman di bandara ini. Kondisi unik di Bandara Paro membuat pesawat jet besar tidak bisa digunakan, tetapi hal ini justru menjadi daya tarik bagi sebagian traveler yang ingin mengunjungi Bhutan.
Kapten Chimi Dorji, pilot berpengalaman dari maskapai penerbangan nasional Bhutan, Druk Air, menyebut Bandara Paro sebagai tempat yang sulit namun tidak berbahaya. Menurutnya, tantangan tersebut membutuhkan skill dan keberanian, namun jika terlalu berbahaya, ia tidak akan terbang.
Bandara Paro dikategorikan sebagai bandara kelas C, yang berarti pilot harus menjalani pelatihan khusus untuk bisa terbang ke sana. Mereka harus melakukan pendaratan manual tanpa bantuan radar, sehingga pengetahuan tentang lanskap sekitar bandara sangat penting. Sebuah kesalahan kecil saja bisa membuat pesawat mendarat di atas rumah seseorang.
Bhutan, negara yang mayoritas wilayahnya adalah pegunungan, memiliki ibu kota di Thimpu yang terletak di ketinggian 2.350 meter di atas permukaan laut. Karena udara di ketinggian lebih tipis, pesawat harus terbang lebih cepat untuk bisa stabil di udara. Faktor cuaca juga menjadi pertimbangan penting, karena angin kencang dan badai petir sering terjadi di musim hujan.
Dorji, selain menjadi pilot, juga bertugas melatih pilot-pilot baru. Dia berharap agar generasi muda Bhutan bisa menjadi pilot yang handal untuk kepentingan nasional. Druk Air telah mengambil langkah-langkah untuk melatih pilot-pilot lokal agar bisa terbang di segala kondisi cuaca yang berbeda di Bhutan.
Meskipun Bhutan hanya memiliki sedikit pilot berlisensi, Dorji yakin bahwa jumlah mereka akan terus bertambah dalam beberapa tahun ke depan. Sebagai jembatan antara generasi pilot lama dan baru, Dorji berkomitmen untuk membantu meningkatkan jumlah pilot lokal di Bhutan.
Dengan tantangan dan keindahan alam yang unik, Bhutan menjadi destinasi yang menarik bagi para traveler yang ingin merasakan pengalaman penerbangan yang berbeda. Bandara Paro memang sulit, namun bagi pilot-pilot berpengalaman seperti Dorji, itu adalah bagian dari rutinitas yang menantang namun memuaskan.