Tindakan Kolaboratif Arab dan Rusia Mendorong Kenaikan Harga Minyak

Tindakan Kolaboratif Arab dan Rusia Mendorong Kenaikan Harga Minyak

0 Comments

Harga minyak dunia kembali menjadi pusat perhatian setelah anggota OPEC+ Arab Saudi dan Rusia menyatakan kesiapan untuk memperpanjang perjanjian pengurangan produksi. Tindakan ini secara langsung memengaruhi harga minyak, yang juga terdorong oleh kebijakan penurunan suku bunga di Eropa, yang kemungkinan akan diikuti oleh langkah serupa oleh Federal Reserve Amerika Serikat.

Pada Kamis (6/6/2024), harga minyak mentah dunia acuan Brent melonjak 1,86% menjadi US$79,89 per barel, sementara acuan West Texas Intermediate (WTI) naik 2% menjadi US$75,55 per barel. OPEC+ bersama dengan Rusia setuju untuk memperpanjang sebagian besar pengurangan produksi hingga tahun 2025, sebuah keputusan yang secara langsung mempengaruhi pasar minyak dunia.

Pada sebuah acara di Rusia yang dihadiri oleh Wakil Perdana Menteri Alexander Novak dan Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman, keduanya menegaskan kesiapan mereka untuk bertindak cepat dalam menghadapi ketidakpastian pasar. Mereka menyatakan kesiapan untuk menghentikan atau membatalkan peningkatan produksi sukarela jika pasar tidak menunjukkan kekuatan yang cukup.

Meskipun demikian, penurunan harga setelah pertemuan akhir pekan sebelumnya dipandang oleh Novak sebagai hasil dari salah tafsir perjanjian dan “faktor spekulatif”. Jarand Rystad, dari konsultan Rystad Energy, juga menambahkan bahwa OPEC+ kemungkinan akan terus mengelola pasar, namun penurunan lebih lanjut mungkin diperlukan mengingat permintaan yang sedikit melemah sementara pasokan tetap mencukupi, kecuali ada penyesuaian yang dilakukan.

Dia menyoroti bahwa meskipun beberapa volume produksi Rusia telah dipotong dari pasar karena sanksi dan serangan pesawat tak berawak, dampaknya masih dapat dikendalikan. Analisis Rystad menyebutkan bahwa OPEC+ berada pada posisi terbaik dalam kisaran harga tertentu, dari harga terendah tahun 80-an hingga harga tertinggi 70-an dalam dolar AS per barel.

Komentar tersebut menggarisbawahi kompleksitas dinamika pasar minyak, di mana keputusan politik, kebijakan ekonomi, dan faktor-faktor geopolitik dapat memiliki dampak langsung pada harga dan stabilitas pasar. Meskipun demikian, dengan komitmen dari anggota OPEC+ dan tindakan yang cepat dalam menanggapi perubahan pasar, harapannya adalah bahwa stabilitas harga minyak dapat dipertahankan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi global.

Related Posts