Faktor Kesepian Buat Ribuan Warga Korea Selatan Meninggal

Faktor Kesepian Buat Ribuan Warga Korea Selatan Meninggal

0 Comments

Setiap tahun, ada ribuan warga Korea Selatan yang meninggal sendirian, tanpa keluarga atau teman. Tubuh mereka sering ditemukan berhari-hari bahkan berminggu-minggu kemudian. Fakta ini jauh dari gambaran kehidupan romantis yang sering kita lihat di drama Korea. Di Korea Selatan, mati kesepian disebut godoksa. Fenomena ini begitu serius sehingga Pemerintah Kota Seoul mengalokasikan dana besar untuk mengatasi kesepian. Mereka ingin menciptakan kota di mana tidak ada warga yang merasa kesepian.

Dengan anggaran tersebut, pemerintah berencana menyediakan layanan konseling 24 jam, platform online untuk konseling, dan konsultasi personal. Wali Kota Seoul menyatakan bahwa kesepian bukan hanya masalah personal, tetapi tanggung jawab bersama masyarakat. Selain itu, mereka akan menyediakan layanan psikologis, membangun lebih banyak ruang terbuka hijau, dan menyediakan makanan bergizi bagi penduduk setengah baya dan lanjut usia.

Seoul juga akan mengadakan berbagai kegiatan seperti berkebun, berolahraga, klub buku, dan lainnya untuk mendorong warga agar keluar rumah dan menjalin hubungan sosial. Meskipun langkah-langkah ini disambut baik oleh para ahli, beberapa kasus kesepian di Korea terkait dengan budaya yang sulit diubah.

Kesepian di Korea sering kali terjadi ketika seseorang merasa tidak memiliki tujuan atau merasa tidak berharga. Studi menunjukkan bahwa budaya Korea yang menekankan orientasi relasional dapat memperburuk perasaan kesepian. Faktor lain seperti meningkatnya jumlah rumah tangga yang hanya dihuni satu orang, penurunan interaksi sosial di luar pekerjaan dan keluarga, serta dominasi media sosial juga berkontribusi pada tingginya tingkat kesepian di Korea Selatan.

Kematian akibat kesepian semakin meningkat di Korea Selatan. Pada tahun 2023, tercatat 3.661 kasus kematian karena kesepian, dengan lebih dari 84% korban adalah pria. Pria paruh baya menjadi kelompok yang paling rentan terhadap risiko meninggal sendirian. Hal ini menunjukkan pentingnya upaya bersama untuk mengatasi masalah kesepian di Korea Selatan.

Related Posts