Istilah burnout sedang hangat diperbincangkan di berbagai platform media sosial. Burnout sering kali dikaitkan dengan tingkat stres yang tinggi akibat pekerjaan dan tanggung jawab lain yang dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang. Siapa pun bisa mengalami burnout, tetapi lebih sering terjadi pada orang-orang yang terlalu memaksakan diri untuk terus bekerja tanpa mendapatkan penghargaan yang layak dari atasan mereka.
Menurut psikolog Molly Burrets, burnout bukanlah diagnosis resmi dalam bidang kesehatan mental. “Burnout lebih mengacu pada kondisi saat kita merasa kelelahan secara kronis dan merasa kewalahan ketika tuntutan hidup melebihi kemampuan kita untuk mengatasinya,” kata Burrets kepada CNBC Make It. Meskipun bukan termasuk diagnosis, Burrets menekankan bahwa burnout dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.
Burrets menyebutkan bahwa gejala burnout dapat dibagi menjadi tiga kategori utama, yaitu fisik, emosional, dan perilaku. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali tanda-tanda burnout agar dapat mengatasinya sejak dini. Berikut adalah beberapa gejala yang perlu diwaspadai menurut CNBC Make It:
1. Gejala Fisik
Beberapa gejala fisik yang umum terjadi pada orang yang mengalami burnout adalah kelelahan kronis, insomnia, kesulitan tidur, atau tertidur terlalu sering. Gejala fisik tambahan yang mungkin muncul termasuk sakit kepala, nyeri otot, masalah pencernaan, dan penurunan sistem kekebalan tubuh.
2. Gejala Emosional
Gejala emosional biasanya menjadi tanda-tanda yang paling mudah dikenali dalam kasus burnout. Tanda-tanda ini harus diwaspadai karena dapat menunjukkan adanya masalah yang serius. Gejala emosional meliputi mudah tersinggung, kehilangan motivasi, perasaan terpisah atau terkuras secara emosional, peningkatan rasa frustrasi, dan perasaan negatif terhadap pekerjaan atau tanggung jawab.
3. Gejala Perilaku
Perubahan perilaku juga bisa menjadi tanda bahwa seseorang mengalami burnout. Beberapa gejala perilaku yang umum meliputi makan berlebihan, minum berlebihan, atau penggunaan narkoba. Selain itu, gejala perilaku juga dapat berupa menunda pekerjaan, menarik diri dari interaksi sosial, isolasi diri dari orang lain, dan penurunan produktivitas terutama di tempat kerja.
Jika Anda mengalami gejala perilaku, emosional, dan fisik yang disebutkan di atas, itu bisa menjadi pertanda bahaya bahwa Anda sedang mengalami burnout. Penting untuk segera mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut sebelum kondisi semakin parah. J